Jejakborneonews.com, Banjar— Gubernur H. Muhidin menyampaikan apresiasi atas upaya penanganan pencegahan peredaran narkoba di Kalimantan Selatan.
Hal itu disampaikan Gubernur H. Muhidin pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kalsel bertempat di Gedung Serbaguna Desa Indrasari, Martapura, Kabupaten Banjar pada sekaligus Deklarasi Desa Bersinar (Bersih Narkoba) se-Kalimantan Selatan pada Senin (3/11/2025).
Disampaikan Gubernur H. Muhidin posisi Kalsel yang kini berada di peringkat 9 nasional dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Dimana, sebelumnya Kalsel sempat menempati posisi empat besar, namun tetap mengingatkan agar semua pihak tidak lengah.
Sebagai tindaklanjut, digelarnya acara Peningkatan Kapasitas Anggota BPD se-Kalsel bertempat di Gedung Serbaguna Desa Indrasari, Martapura, Kabupaten Banjar pada sekaligus Deklarasi Desa Bersinar (Bersih Narkoba) se-Kalimantan Selatan.
Kegiatan yang diikuti ribuan perangkat desa dan juga dihaidiri langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) RI, Yandri Susanto, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun desa tangguh terhadap ancaman narkoba.
“Dari posisi ke-4 sebagai daerah dengan penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia, kini turun ke peringkat ke-9. Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan kolaborasi antara BNNP Kalsel dengan Polda Kalsel dalam memberantas narkoba,” ujar Gubernur Kalsel H. Muhidin saat memberikan sambutan di Gedung Serbaguna Desa Indrasari, Martapura, Kabupaten Banjar.
Gubernur menambahkan, meski turun peringkat, posisi ke-9 masih tergolong tinggi. Karena itu, diperlukan dukungan seluruh pihak, terutama di tingkat desa, untuk memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.
“Apalagi Desa Indrasari, Martapura ini menjadi yang terbaik se-Indonesia. Kata Pak Menteri, luar biasa. Terima kasih atas perhatian Pemerintah Pusat terhadap desa di daerah kami,” ucapnya.
Gubernur H. Muhidin meyakini, Desa Indrasari yang dinobatkan sebagai Desa Bersinar atau bebas narkoba akan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto mengajak seluruh masyarakat bersatu memberantas narkoba yang kini merambah hingga ke tingkat desa.
“Saya hadir di Desa Indrasari dalam rangka Deklarasi Desa Bersinar. Ini kolaborasi antara Gubernur, BNN, Kapolda, dan seluruh jajaran permusyawaratan desa. Perang melawan narkoba harus dilakukan bersama, karena seperti kata Presiden Prabowo, kita bukan Superman, tapi Supertim,” tegas Yandri.
Menteri Yandri menambahkan, narkoba yang sudah menyasar hingga pedesaan merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa. Karena itu, aparatur desa dan masyarakat harus bahu-membahu dalam upaya pencegahan dan pemberantasan.
“Kami yakin Kalsel bisa menjadi contoh nasional. Jika narkoba dapat ditanggulangi, generasi muda akan tumbuh menjadi kebanggaan kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI) Pusat, H. Fery Radiansyah, turut mengapresiasi semangat Pemprov Kalsel dan seluruh anggota BPD dalam mendorong program Desa Bersinar.
“BPD memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjauhi narkoba dan menjaga ketahanan sosial di tingkat desa,” tutur Fery.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berharap seluruh desa di Banua dapat menjadi contoh dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba, serta memperkuat komitmen menuju Kalimantan Selatan Bersih Narkoba (Bersinar). (mr/Adpim)
Foto : M. Alfian
							










